Ga Mikir

Aditya Rahmat M.
1 min readAug 14, 2019

--

Sebelumnya gue pikir gue pemikir. Bangun tidur masih kepikiran kerjaan yang kemarin belum kelar, sambil wudhu gue mulai mikirin gimana caranya ngeberesin kerjaan yang kemarin, apa aja yang mau gue kerjain hari ini. Bahkan sambil shalat pun kadang (lebih ke sering sih), gue masih kepikiran hal-hal tentang duniawi yang mengalihkan gue dari ibadah shalat huhu (bad, sad)

Jadi, setelah kepikiran kembali. Kupikir, gue ga bener-bener mikir. Karena toh kayaknya ga ada hasil buah pikir gue yang setidaknya membuat diri gue lebih baik dari hari kemarin secara signifikan. Gue masih adit yang sama yang ga enakan ke orang, yang tidak percaya diri mengemukakan pendapat, dlsb. Padahal mah ya mendingan mengemukakan pendapat walaupun salah, daripada punya pendapat bener tapi ga di kemukakan. Nya paling malu.

Kenyataanya, gue seneng sih jadi pemikir. Daripada jadi penggalau.

Tapi, coba bayangin, gimana kalau yang selama ini gue praktikan itu adalah melamun. Dan melamun tidak sama dengan memikir. Ini bad sih. Really really really bad. Ku lebih seneng dianggap pemikir daripada pelamun. huhu

Ah, jadi banyak pikiran gini. as always.

Sudahlah.

Kedepannya, semoga gue jadi bener-bener mikir, dan ada hasil dari buah pikir gue yang bisa membuat gue jadi lebih baik secara signifikan, setidaknya dari pelajaran hari kemarin.

Aamiin..

(Kosan, 14 Agu 2019, 21.32)

--

--